Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah (UM) Kendari gelar Kuliah Umum dengan tema “Menakar masa depan guru di Sulawesi Tenggara” bertempat di Aula Gedung E UM Kendari, pada Hari Selasa (26/09/2023).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Rektor UMK, Wakil Rektor 2, Dekan dan Wakil Dekan FKIP, jajaran pimpinan tingkat Program Studi lingkup FKIP serta mahasiswa FKIP UM Kendari.
FKIP UMK menghadirkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra, Yusmin, S.Pd., MH sebagai narasumber kuliah umum tersebut.
Dekan FKIP, Hasmira Said dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema yang telah dipilih pada kuliah umum kali ini bedasarkan permasalahan guru yang tidak pernah habis dan tidak pernah berhenti. Problematikanya adalah banyak guru-guru honorer yang belum dapat terangkat menjadi PNS atau P3K yang sebenarnya memiliki kompetensi dan kemampuan akademik yang baik.
“Jika ditimbang-timbang lulusan FKIP harusnya sudah dapat terserap di instansi-instansi Pendidikan, namun hal ini masih sulit terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhinya, oleh karena itu problematika ini nantinya akan dibahas pada kuliah umum yang kita laksanakan hari ini”, jelasnya.
Sementara itu di tempat yang sama Rektor UM Kendari dalam sambutannya menegaskan pentingnya guru dalam membangun peradaban, “Saat Nagasaki dan Hiroshima luluh lantah, kaisar memerintahkan untuk memngumpulkan para guru yang selamat, di saat keadaan negara sudah sedemikian hancurnya, bukannya bertanya tentang berapa tantara yang tersisa, kaisar Hirohito justru menanyakan berapa jumlah guru yang tersisa, Hal ini menunjukkan betapa bernilainya seorang guru di mata Kaisar. Momen ini pulalah yang menjadi tonggak kebangkitan Jepang sehingga menjadi salah satu negara maju hanya dalam kurun waktu 20 tahun”.
Kuliah umum ini memberi manfaat yang signifikan dalam mempersiapkan calon guru untuk menghadapi tantangan dan perubahan dalam dunia pendidikan yang terus berkembang. Hal ini juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan kontribusi positif pada masa depan pendidikan Sulawesi Tenggara.